Wednesday 17 August 2016

Mengulas Tentang Pencopotan Menteri ESDM Sudirman Said


"Seperti disampaikan Pak Presiden, yang terjadi adalah perkembangan yang memerlukan penyesuaian dan respons. Tidak ada yang spesifik, beliau menyatakan kalau beliau puas dengan kinerja, tidak ada hal lain, cuma tantangannya berbeda sehingga diperlukan penyesuaian," kata Sudirman saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/7/2016), seperti diberitakan DetikFinance.



Dalam pertemuan di Istana itu, Jokowi juga menyampaikan kemungkinan akan ada penugasan baru untuk Sudirman. "Kemungkinan ada, detailnya akan dibicarakan kemudian," kata Sudirman.

Jokowi tidak menjelaskan alasan spesifik perihal penggantian Sudirman. Reshuffle dilakukan bukan karena pertimbangan kinerja, tapi untuk 'penyesuaian'. Yang jelas, Jokowi puas dengan kinerja Sudirman Said selama 2 tahun menjabat Menteri ESDM.

"Seperti disampaikan Pak Presiden, yang terjadi adalah perkembangan yang memerlukan penyesuaian dan respon. Tidak ada yang spesifik, beliau menyatakan kalau beliau puas dengan kinerja, tidak ada hal lain cuma tantangannya berbeda sehingga diperlukan penyesuaian," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Sudirman juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Presiden Jokowi selama hampir 2 tahun. Meski tak lagi menjadi menteri, Sudirman berjanji akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk negara.

"Saya ingin mengucapakan terima kasih telah diberi kepercayaan selama dua tahun ini. Yang kedua, apapun tugas yang diberikan selama saya mampu melaksanakannya, dan bermanfaat bagi negara akan saya jalankan dengan baik," pungkasnya.

Apakah reshuffle ini terkait dengan keberanian Sudirman melawan mafia migas, membubarkan Petral, membongkar kasus 'papa minta saham', atau terkait masalah dengan kolega di pemerintahan?

Sudirman menjawab diplomatis. Memang banyak sekali yang berkepentingan di sektor ESDM. Sudah risiko jabatan kalau Menteri ESDM digoyang oleh berbagai pihak. Tapi Sudirman yakin bukan itu penyebabnya,

"Sektor ini memang menarik, banyak langkah-langkah gesekan bersinggungan dengan pemangku kepentingan. Sesuatu yang niscaya di sana-sini ada gesekan, saya lihat itu sesuatu yang sehat. Saya tahu betul risiko ini. Tapi saya lebih percaya Presiden mengatakan ini ada perkembangan baru yang perlu direspons," pungkasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu, menuturkan bahwa Sudirman Said telah merombak kurang lebih 1.000 orang pejabat dari eselon I hingga IV di Kementerian ESDM. Tujuannya untuk membangun kultur birokrasi baru di ESDM, yaitu birokrasi yang bersih, transparan, dan efektif.

"Pak Sudirman telah mengubah kultur birokrasi menjadi bersih, transparan, dan efektif," kata Said Didu kepada detikFinance.

Selama menjadi Menteri ESDM, Said melanjutkan, Sudirman juga dikenal sebagai pejabat yang berani melawan mafia di sektor energi. Terbukti dengan tindakan pembubaran Petral yang menjadi sarang mafia migas dan keberanian Sudirman membongkar kasus 'papa minta saham' beberapa waktu lalu.

"Beliau berhasil membendung penguasaan mafia di sektor energi. Berani melawan mafia seperti saat 'papa minta saham' dan membongkar mitos Petral," ujarnya.

Warisan lain yang dibuat Sudirman Said adalah reformasi subsidi energi. Penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) membuat anggaran negara menjadi lebih efisien, efektif, dan tepat sasaran. Lalu adanya Dana Ketahanan Energi (DKE) dapat mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Tak kalah penting, menurut Said, Sudirman telah mengubah hubungan Kementerian ESDM dengan lembaga lain, misalnya DPR, menjadi tidak bersifat transaksional.




No comments:

Post a Comment